KEARIFAN LOKAL
HARUS TERUS DIJAGA,
KARENA DIDALAMNYA
MENGANDUNG NILAI-NILAI UNIVERSAL
-SUSILO BAMBANG YUDHOYONO-
HARUS TERUS DIJAGA,
KARENA DIDALAMNYA
MENGANDUNG NILAI-NILAI UNIVERSAL
-SUSILO BAMBANG YUDHOYONO-
Sentra Keramik Dinoyosumber foto : ngama.co dan malangcorner.com
|
Indonesia dikenal kaya akan budayanya, salah satu bentuk budaya dalam bentuk artefak adalah kerajinan. Nah, salah satu kerajinan yang terkenal di Malang adalah kerajinan keramik Dinoyo yang telah ada sejak tahun 1957. Sentra Keramik Dinoyo sendiri awalnya merupakan lingkungan persawahan yang warganya unggul dalam memproduksi gerabah dan perlengkapan rumah tangga.
Temah-Teman tahu gerabah? Gerabah merupakan salah satu jenis keramik yang telah terkenal sejak zaman dulu loh. Bahan dasarnya adalah tanah liat. Nah, ketika para pedagang Cina mulai masuk ke Indonesia dulu, mereka banyak membawa keramik porselen. Seiring dengan hal tersebut, keramik pun berkembang tidak hanya dari gerabah atau porselen, tatapi gabungan dari keduanya yang dikenal dengan sebutan keramik semi porselen. Yak, mungkin itu sedikit gambaran tentang keramik. Nah, keramik Dinoyo sendiri memiliki ciri khas tersendiri yang terlihat dari warna dan desainnya. Warna yang biasa digunakan adalah warna-warna terang, sedangkan desainnya sendiri banyak menggunakan bunga ataupun daun. Keramiknya pun dibentuk bermacam-macam ada vas, gelas, hisan dinding, ataupun sovenir. Jadi, bisa nih kalau teman-teman ingin membeli sovenir untuk keluarga di rumah dengan keramik Dinoyo. |
Topeng Malangan
sumber foto : ngalam.co
|
Topeng Malangan sudah ada sejak Kerajaan Gajayana yang berlokasi di sekitar Kota Malang. Pada saat itu, Topeng Malangan bukan digunakan untuk kesenian, namun merupakan simbol pemujaan terhadap raja. Topeng Malangannya pun tidak terbuat dari kayu seperti sekarang, namun dari emas yang meunujukkan bahwa itu sangat berhaga. Lambat laun, topeng Malangan beralih fungsi menjadi kesenian tari pada masa Raja Erlangga. Topeng Malangan digunakan untuk menutupi wajah penari, sebagai pengganti riasan.
Kesenian topeng Malangan pun berkembang, tidak hanya untuk menari namun juga digunakan untuk perwayangan. Dikarenakan agama yang berkembang saat itu adalah agama hindu, maka cerita-cerita yang dunakan untuk perwayangan adalah cerita-cerita dari India seperti Kisah Mahabarata atau pun Ramayana. Barulah pada masa kekuasaan Kertanegara di Singosari, ceritanya beralih ke cerita-cerita mengenai Panji sebagai identitas dari kebesaran raja-raja pada masa tersebut. Topeng Malangan menggambarkan beberapa tokoh dalam cerita-cerita yang diangkatnya seperti Panji Asmoro Bangun, Dewi Sekar Taji, Dewi Ragil Kuning, Klono Sewandono, dan masih banyak lagi karakter lainnya. Jika teman-teman penasaran dengan topeng malangan, teman-temah bisa mengunjungi Padepokan Topeng Malangan Asmoro Bangun yang merupakan satu-satunya padepokan yang masih sangat giat untuk mempertahankan kebudayaan asli Malang. Lokasinya sendiri berada di Dusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Pilihan lainnya adalah Galeri Topeng Malangan yang berada di depan UIN Maulana Malik Ibrahim, Sumbersari, Kota Malang. Di Galeri tersebut, teman-teman bisa membeli topeng Malangan sebagai sovenir :) |
Batik Tulis Malangan
sumber foto :https://fitinline.com/article/read/batik-malang/
|
Teman-teman pasti tidak asing lagi dengan batik bukan? Yak, batik merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita bahkan dunia (telah diakui oleh UNESCO) dan hampir semua daerah di Indonesia memiliki moif batik sendiri yang menggambarkan daerahnya.
Batik Malang awalnya digunakan untuk upacara adat di daerah pedalaman Malang pada tahun 1900-an. Pada saat itu batik biasanya bermotif Sidhomukti Malang dengan hiasan kotak putih di tengah yang biasa disebut Modhang Koro. Motif ini dipakai sebagai udheng (laki-laki) dan sewek (perempuan) dalam acara resmi untuk semua lapisan masyarakat. Batik Malang memiliki ciri khas Motif Dasaran dari kain batik Malang biasanya berupa candi Badut (peninggalan kerajaan Kanjuruhan), gambar Tugu dengan rambut singa berwarna putih (lambang dari Kabupaten Malang) sebagai motif utama, dan tiga buah sulur bunga (biasanya berupa teratai) yang membentuk pola rantai sebagai motif hiasan. Warna yang digunakan pada Batik Malang pun biasanya berupa warna-warna terang. Motif-motif batik Malang lainnya yaitu: Sawat Kembang Pring (motif bambu Jawa sakbarong), Dele Kecer (hijau-merah), Teratai Singo, Kembang Kopi (gambar kopi dibelah dua berwarna hitam), Kembang Juwet (biru-hijau), Kembang Tanjung (kuning-sawo matang, bentuk bunga bulat tengah pinggir bergerigi), Kembang Jeruk (coklat), Kembang Manggar (putih-kuning), Kembang Mayang (merah-kuning), dan Kembang Padma (teratai), dan lain sebagainya. Salah satu desa penghasil Batik Malang yang terkenal adalah Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Batik Malang yang dibuat di Desa Druju memiliki teknik pembuatan yang lain yaitu dengan motif batiknya yang menyambung dari bagian depan ke belakang, karena motifnya ditoreh setlah dijahit. Sudah tau dengan batik Malang kan? Teman-teman jadi bisa membeli Batik Malang sebagai oleh-oleh keluarga, teman, atau saudara di tempat kalian |