TRAVEL IS LIKE KNOWLEDGE
THE MORE YOU SEE
THE MORE YOU KNOW, YOU HAVEN'T SEEN
-PANORAMA HOLIDAY-
THE MORE YOU SEE
THE MORE YOU KNOW, YOU HAVEN'T SEEN
-PANORAMA HOLIDAY-
Coban Rondo
sumber foto : dailyvoyagers.com
|
Kota Malang berada di antara pegunungan dan letaknya berada di tengah-tengan Kabupaten Malang, sedangkan Kabupaten Malang terbentang dari utara yang penuh pegunungan hingga selatan yang banyak pantai terkenalnya. Nah, salah satu wisata alam yang bisa teman-teman kunjungi yaitu Coban Rondo. Coban Rondo merupakan salah satu wisata yang cukup populer, letaknya di Desa Pandesari, Kecamatan Punjong, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Coban Rondo punya kisah yang melegenda loh, ceritanya berawal dari sepasang pengantin baru (Dewi Anjarwati yang berasal dari Gunung Kawi dan Raden Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro). Pada saat umur pernikahan mereka 36 hari (selapan), mereka ingin pergi ke Gunung Anjasmoro. Di tengah-tengah perjalanan Dewi Anjarwati ingin minum air, dan Raden Baron pun menemukan air terjun yang deras ini (Coban). Nah, begitu kembali ke Dewi Anjarwati, ada Joko Lelono yang ingin merebut Dewi Anjarwati. SIngkat cerita, Raden Baron dan Joko Lelono berkelahi hingga tewas, dan pada saat perkelahian tersebut Dewi Anjarwati bersembunyi di Coban yang ditemukan Raden Baron. Konon, ia menangis di coban tersebut meratapi nasibnya yang menjanda (Rondo). Maka dari itulah dinamakan Coban Rondo. Coban Rondo, memiliki ketinggian sekitar 84 meter ini berasal dari sumber mata air Cemoro Dudo. Air terjun Coban Rondo ini mulai dibuka untuk umum sejak tahun 1980. Kawasan Coban Rondo memiliki panorama klasik dengan keindahan alam dibalut dengan udara pegunungan yang segar. Kawasan tersebut biasanya juga dijadikan tempat camping atau Outbound, karena tempatnya yang luas dan masih alami. Kawasan wisata tersebut juga menawarkan tempat penginapan, serta wahana-wahana permainan seperti fun tubing, paint ball,dan shooting target. Teman-teman bisa menikmati keindahan alam di kawasan wisata dengan bersepeda gunung, berkuda, atau kereta kerinci. Kawasan wisata Coban Rondo juga menawarkan wisata Satwa dan Kebun, seperti sahabat peternak atau petik apel. Ada pula wahana baru yaitu Taman Labirin yang dibuat dari tanaman hijau dibuat bekelok-kelok. Taman labirin ini cukup membuat para wisatawan penasaran loh, karena harus mencari jalan yang benar untuk keluar dari labirin tersebut. Penasaran? silakan dicoba hehe :p |
Pantai Tiga Warnasumber foto :youtube.com dan rentalmobilmalang.id
|
Jika ulasan sebelumnya membahas wisata alam di daerah utara, ulasan berikut ini akan mengupas salah satu wisata alam di Kabupaten Malang daerah selatan, yaitu Pantai Tiga Warna. Pantai ini disebut Pantai Tiga Warna, dikarenakan ia memang memiliki air laut dengan tiga warna berbeda yang disebabkan oleh kedalaman air laut yang berbeda. Pantai Tiga Warna sendiri berada di Wilayah Rehabilitasi dan Konservasi Mangrove, Terumbu Karang, serta Hutan Lindung Desa Tambakrejo, atau di daerah Konservasi Sendang Biru, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Pantai ini dikelola sendiri oleh warga desa sekitar pantai loh yang tergabung sebagai anggota Bhakti Alam.
Nah, karena Pantai Tiga Warna ini berada di wilayah Konservasi, kalau teman-teman ingin ke sana harus melakukan reservasi terlebih dahulu (kuotanya terbatas) dan daerahnya bersih banget loh (yaiyalah kan musti kejaga yak? hehe). Jadi, kalau ke sana, teman-teman harus membawa pulang kembali sampah yang teman-teman hasilkan.Teman-teman bisa bermain air, snorkling, ataupun cukup duduk santai menghirup udara segar pantai. Agar puas menikmati keindahan pantai Tiga Warna, teman-teman juga bisa camping di sana, sekalian tadabur alam sih yak? hehe Untuk masalah rute menuju Pantai Tiga Warna tidak terlalu sulit loh, tapi kalau hujan lumayan licin sih jadi harus hati-hati aja. Berniat pergi ke sana? Yang terpenting dari perjalanan adalah kebersamaan bersama teman atau keluarga serta tetap menjaga keindahan alam yang telah diciptakan oleh-Nya yak. :) |
Museum Brawijayasumber foto : arumsilviani.blogspot.co.id
|
Kata Soekarno "Bangsa yang besar adalah Bangsa yang mengenal Sejarahnya". Nah, ulasan ini akan membahas mengenai museum brawijaya yang ada di Kota Malang, sebagai itung-itung sebagai wisata pendidikan.
Museum Brawijaya ini resmi didirikan pada tanggal 4 Mei 1968 atas ide dari Brigjend TNI (Purn) Soerachman, yang menjabat sebagai Pangdam VIII/Brawijaya pada tahun 1959-1962. Museum ini dibangun di atas lahan seluas 1 hektare dengan arsitek Kapten Czi Ir. Soemadi. Prosesnya senidir berlangsung selama satu tahun (1967-1968) dan mendapat bantuan dana Sdr. Martha, seorang pengusaha dan pemilik hotel Tretes Pandan. Pada tanggal 16 April 1968 berdasarkan keputusan Pangdam VIII/Brawijaya, museum brawijaya ditetapkan sekaligus pemberian sesanti (sinar yang membangkitkan bangsa) atau wejangan Citra Uthapana Cakra. Museum Brawijaya membawa pengunjung sebuah film perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, utamanya yang berhubungan dengan prajurit dan ketentaraan dari zaman Majapahit, hingga masa-masa merebut dan mempertahankan kemerdekaan (karena koleksinya kebanyakan benda-benda tersebut). Benda-benda yang dikoleksi oleh Museum Brawijaya dipamerkan dalam beberapa lokasi. Pertama halaman depan yang diberi nama Agne Yastra Loka yang merupakan taman senjata Api pada masa Revolusi 1945. Kedua, ruang lobi dengan dua relif di sebelah utara dan sebelah selatan, serta dua perangkat lambang-lambang kodam di seluruh Indonesia. Relief sebelah selatan menggambarkan wilayah kekuasaan Majapahit beserta armada lautnya yang sangat kuat, sedangkan relief sebelah utara menggambarkan daerah-daerah tugas pasukan Brawijaya dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan, menumpas sparatis dan pengacau keamanan, serta tugas internasional di luar negeri sebagai pasukan perdamaian PBB. Ketiga, halaman tengah yang berisi Gerbong Maut dan Perahu Segigir. Keempat, ruang koleksi I yang menampilkan benda-benda pada masa perang mempertahankan kemerdekaan sekitar tahun 1945-1949. Kelima, ruang koleksi II yang memamerkan benda-benda pada masa setelah revolusi kemerdekaan sekitar tahun 1950-1976. Terakhir, ada perpustakaan yang mengoleksi buku-buku yang berhubungan dengan pengabdian terhadap NKRI. Mau tahu lebih banyak soal sejarah kemerdekaan Indonesia? Museum Brawijaya bisa menjadi pilihan menarik untuk teman-teman kunjungi. Selamat menyelam ke kehidupan masa lalu, |